loading...
Militer India telah membantah sistem rudal S-400-nya hancur diserang jet tempur JF-17 Thunder Pakistan. Foto/NDTV
NEW DELHI - Militer India telah membantah sistem rudal S-400-nya hancur diserang jet tempur JF-17 Thunder Pakistan. New Delhi mengecam apa yang mereka sebut sebagai kampanye kebohongan dan misinformasi yang diluncurkan Islamabad selama pertempuran pecah.
"Pakistan mengeklaim telah merusak pangkalan rudal S-400 dan Brahmos kami dengan JF-17, yang sepenuhnya salah," kata pejabat militer India Kolonel Sofiya Qureshi dalam jumpa pers Kementerian Pertahanan menyusul pengumuman gencatan kedua negara pada hari Sabtu.
Kementerian Pertahanan India juga telah menolak beberapa klaim lain yang dibuat oleh Pakistan mengenai serangannya terhadap India, dan tindakan Angkatan Darat India.
Baca Juga: Pakistan Hancurkan Sistem Pertahanan S-400 Senilai Rp24,7 Triliun Milik India
"Kedua, Pakistan juga menjalankan kampanye misinformasi bahwa lapangan udara kami di Sirsa, Jammu, Pathankot, Bhatinda, Nalia, dan Bhuj rusak, dan misinformasi tersebut juga sepenuhnya salah," ujarnya.
"Ketiga, menurut kampanye misinformasi Pakistan, depot amunisi kami di Chandigarh dan Vyas rusak, yang juga sepenuhnya salah," sambung dia.
"Pakistan membuat tuduhan palsu bahwa Angkatan Darat India merusak masjid. Saya ingin memperjelas bahwa India adalah negara sekuler dan Angkatan Darat kami adalah cerminan yang sangat indah dari nilai konstitusional India..." paparnya.
India dan Pakistan pada hari Sabtu mengumumkan gencatan senjata, yang menghentikan aksi militer selama berhari-hari dan meningkatkan ketegangan setelah serangan teroris di Pahalgam. Namun, beberapa jam kemudian, ledakan menggelegar di kota-kota perbatasan dengan kedua negara saling tuduh melanggar kesepakatan.
Bantahan dari India juga disampaikan Komandan Sayap Vyomika Singh.
"Pakistan telah berupaya untuk melakukan kampanye misinformasi jahat yang berkelanjutan, dengan klaim penghancuran sistem S-400 India, penghancuran lapangan udara di Surat dan Sirsa...India dengan tegas menolak klaim palsu yang disebarkan oleh Pakistan," kata Singh dalam jumpa pers, seperti dikutip dari Hindustan Times, Minggu (11/5/2025).