loading...
Anda tak lama lagi akan mulai melihat iklan di WhatsApp. Foto: ist
JAKARTA - Sebuah kabar yang telah lama menjadi mimpi buruk bagi miliaran penggunanya akhirnya menjadi kenyataan. Meta, perusahaan induk Facebook, secara resmi mengumumkan bahwa "benteng terakhir" dari ruang digital yang bebas iklan, WhatsApp, akan segera "dijajah".
Siap-siap, karena dalam waktu dekat, saat Anda melihat Status dari teman atau keluarga, sebuah iklan akan menyelinap di antaranya.
Ini bukan lagi sekadar rumor. Ini adalah akhir dari sebuah era. Janji para pendiri WhatsApp untuk menjaga platform ini tetap suci dari iklan kini telah resmi dikhianati oleh kebutuhan Meta untuk terus menambang pundi-pundi keuntungan.
Bagaimana 'Penjajahan' Ini Akan Terjadi?
Caranya akan sangat familiar, karena Meta akan meniru formula sukses dari "saudaranya", Instagram. Iklan akan muncul di dalam tab "Pembaruan", di sela-sela Status yang dibagikan oleh kontak Anda. Sama seperti saat Anda melihat Instagram Stories, iklan akan tiba-tiba muncul saat Anda beralih dari satu Status ke Status lainnya.
"Kami telah membicarakan rencana kami untuk membangun bisnis yang tidak mengganggu obrolan pribadi Anda selama bertahun-tahun dan kami yakin tab Pembaruan adalah tempat yang tepat untuk menjalankan fitur-fitur baru ini," tulis Meta dalam sebuah pernyataan resmi.
Sebuah pernyataan yang terdengar menenangkan, namun sangat licin. Tentu, mereka tidak menyisipkan iklan di tengah obrolan Anda dengan keluarga Anda. Namun, mereka kini mengubah "halaman depan" dari interaksi sosial Anda—tempat Anda berbagi momen-momen singkat dan personal—menjadi sebuah lapak jualan baru.
Di Balik Alasan 'Tidak Mengganggu'
Langkah ini adalah sebuah drama panjang yang penuh intrik. Para pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton, hengkang dari perusahaan salah satunya karena menentang keras ide untuk membawa iklan ke platform yang mereka bangun di atas fondasi privasi. Namun, di bawah kepemimpinan Mark Zuckerberg, mesin pencetak uang Meta yang meraup lebih dari Rp2.600 triliun dari pendapatan iklan tahun lalu, tak bisa lagi dibendung.