Mati Sebelum Berkembang'? Alasan Mengapa Model Murah Tesla Diprediksi Gagal Total di Pasar

6 hours ago 26

loading...

Dengan harga tanggung, fitur yang dipangkas secara ekstrem, dan skema pembiayaan yang menjebak, Tesla dinilai mengulang resep kegagalan Cybertruck RWD. Foto: ist

JERMAN - Peluncuran varian "terjangkau" dari Tesla Model 3 dan Model Y pada 7 Oktober 2025 lalu, yang seharusnya menjadi gebrakan untuk menjangkau pasar massal, justru disambut dengan skeptisisme tajam dari analis dan investor.

Alih-alih menjadi katalis pertumbuhan baru, aksi korporasi ini dinilai memiliki resep kegagalan yang sama dengan produk Tesla yang ditarik dari pasar sebelumnya.

Dengan serangkaian kelemahan strategis—mulai dari harga yang tidak cukup murah, pemangkasan fitur yang parah, hingga skema pembiayaan yang ganjil—kedua model ini berisiko tinggi untuk "mati sebelum berkembang" (dead on arrival).

1. Kritik Harga: Terlalu Mahal dan Melanggar Janji

Mati Sebelum Berkembang'? Alasan Mengapa Model Murah Tesla Diprediksi Gagal Total di Pasar

Tesla membanderol Model 3 Standar seharga USD36.990 (sekitar Rp592 juta) dan Model Y Standar seharga USD39.990 (sekitar Rp640 juta). Harga ini gagal memenuhi ekspektasi pasar dan janji Elon Musk sendiri untuk menghadirkan mobil listrik seharga USD25.000 (sekitar Rp400 juta).

Kegagalan mencapai target harga ini semakin ironis jika melihat data dari BloombergNEF, yang menunjukkan biaya sel baterai Li-ion telah anjlok dari USD157/kWh pada 2018 menjadi hanya USD78/kWh pada 2024. Seharusnya, dengan penurunan biaya komponen utama, Tesla mampu menawarkan harga yang jauh lebih kompetitif.

Sebaliknya, kompetitor justru telah mendahului Tesla di segmen ini. Chevrolet Equinox EV dijual mulai dari USD32.995 (Rp528 juta), sementara Hyundai Ioniq 5 model 2026 akan dimulai dari USD35.000 (Rp560 juta). Posisi harga Tesla yang "tanggung" membuatnya kalah bersaing.

2. Kompromi Ekstrem: 'Tesla Experience' yang Hilang

Untuk mencapai harga tersebut, Tesla melakukan pemangkasan fitur secara ekstrem yang dinilai merusak proposisi nilai dan "pengalaman Tesla" itu sendiri. Beberapa kompromi yang paling dikritik antara lain:

Frunk (bagasi depan) tidak lagi kedap air karena paking karet dihilangkan.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |