loading...
Vinilon Group bersama UII Yogyakarta menjalin kolaborasi untuk menghadirkan akses air bersih yang lebih mudah bagi warga Desa Ngaglik, Pagerharjo, Kulonprogo, DIY. Foto/Dok. SindoNews
KULONPROGO - Vinilon Group bersama Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menjalin kolaborasi untuk menghadirkan akses air bersih yang lebih mudah bagi warga Desa Ngaglik, Pagerharjo, Kulonprogo , DIY. Mereka menyalurkan bantuan pipa HDPE sepanjang 3.000 meter beserta aksesoris pendukungnya.
Selama ini, warga Desa Ngaglik menghadapi kesulitan dalam mendapatkan air bersih karena lokasi desa yang berada di perbukitan dan lokasi mata air yang jauh dari pemukiman warga. Sebelumnya, mereka harus berjalan setiap hari sejauh 3 kilometer untuk mendapatkan akses air bersih. Terlebih saat musim kemarau, desa ini sering dilanda kekeringan panjang. Baca juga: Semakin Tercemar, Kualitas Air 6 Provinsi di Jawa Memburuk
Kondisi ini berdampak langsung pada aktivitas sehari-hari masyarakat, mulai dari kebutuhan rumah tangga, kesehatan, hingga pendidikan anak-anak. “Dengan adanya akses air bersih melalui jaringan pipa HDPE ini, kami berharap dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar,” kata General Manager Marketing Vinilon Group Christian Rudolf dalam siaran pers, Rabu (25/6/2025).
Program yang melibatkan institusi pendidikan UII ini juga mengajak masyarakat desa dalam proses pemasangan jaringan pipa dari hulu ke hilir. Pendekatan ini juga sekaligus memberikan edukasi sekaligus memberdayakan warga agar mampu mengelola dan merawat infrastruktur air tersebut secara mandiri.
Melalui inisiatif ini, Vinilon Group sebagai penyedia sistem perpipaan dari hulu ke hilir, menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan di Indonesia. Akses air bersih yang kini dinikmati warga Desa Ngaglik diharapkan dapat menjadi fondasi bagi peningkatan kualitas hidup, di bidang kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi untuk masa depan bangsa yang lebih baik.
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UII Roem Syibly mengungkapkan, kolaborasi ini adalah wujud nyata bagaimana sinergi antara institusi pendidikan dan industri dapat memberikan dampak sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat. ”Kami berharap inisiatif seperti ini bisa terus diperluas ke daerah-daerah lain yang masih mengalami keterbatasan akses air,” ujarnya. Baca juga: Modus Salurkan Kredit Fiktif, Pegawai BUMDes di Kulonprogo Korupsi Rp1,058 Miliar
Dengan adanya program ini, Subur, salah satu warga Desa Ngaglik merasakan dampak positif bagi desanya. “Kini dengan instalasi pipa dari Vinilon, air bersih sudah bisa langsung diakses dari rumah masing-masing. Anak-anak pun jadi lebih sehat, karena kami tidak perlu khawatir lagi akan ketersediaan air bersih,” terangnya.
(poe)