loading...
Presiden Vladimir Putin menyatakan para pemimpin Eropa, yang dia sebut babi, ingin berpesta atas runtuhnya Rusia. Namun, dia tegaskan 92 persen senjata nuklir Rusia sudah dimodernisasi. Foto/Kremlin.ru
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mencela para pemimpin Eropa, menyebut sekutu-sekutu Ukraina tersebut sebagai “babi” yang ingin berpesta atas keruntuhan Rusia. Dia kembali menyalahkan Barat atas perang Moskow-Kyiv dan mengancam akan terus melancarkan invasi skala penuhnya.
Putin mengatakan Moskow akan berusaha untuk memperluas keuntungannya di Ukraina jika Kyiv dan sekutu Barat-nya menolak tuntutan Kremlin dalam perundingan damai.
Berbicara pada pertemuan tahunan dengan para perwira militer Rusia tingkat atas, Putin menolak kemungkinan Kremlin menerima rencana perdamaian yang telah diubah yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Putin Nyatakan Rusia Siap Perang Lawan Eropa, NATO: Kami Juga Siap!
Dia mengatakan bahwa Moskow lebih memilih untuk mencapai tujuannya dan menghilangkan akar penyebabnya melalui cara diplomatik. "Tetapi jika pihak lawan dan para pendukung asingnya menolak untuk terlibat dalam dialog substantif, Rusia akan mencapai pembebasan tanah bersejarahnya melalui cara militer," katanya pada hari Rabu.
Menurut Moskow, akar penyebabnya termasuk aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO, serta dugaan pelanggaran komitmen NATO untuk tidak melakukan ekspansi ke timur, dugaan diskriminasi Kyiv terhadap etnis Rusia, dan apa yang disebut Putin sebagai "denazifikasi” Ukraina.
Putin dan pejabat Rusia lainnya telah menggunakan argumen ini untuk membenarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
Dengan Putin yang masih bersikeras mencapai tujuan-tujuan ini, Kremlin kemungkinan akan melanjutkan perangnya melawan Ukraina.
















































