Benang Merah antara Jenderal Pakistan, Osama bin Laden, dan Senjata Nuklir

3 hours ago 16

loading...

Media India menyoroti keterkaitan jenderal terkenal Pakistan dengan pendiri al-Qaeda Osama bin Laden, dan persenjataan nuklir Islamabad, di tengah perang kedua negara. Foto/Screenshot video NDTV

NEW DELHI - Media-media India menyoroti keterkaitan seorang jenderal terkenal Pakistan dengan pendiri al-Qaeda Osama bin Laden, dan persenjataan nuklir Islamabad, di tengah perang kedua negara.

Sosok jenderal yang dimaksud adalah Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, Direktur Jenderal Hubungan Masyarakat Antar-Layanan Pakistan (ISPR).

Ketegangan antara India dan Pakistan telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, yang memaksa Letnan Jenderal Chaudhry untuk tampil lebih sering di media daripada biasanya.

Baca Juga: Ledakan Menggelegar Beberapa Jam setelah India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata

Hal itu memicu media-media India menyoroti keluarganya. Letnan Jenderal Chaudhry adalah putra Sultan Bashiruddin Mahmood, seorang insinyur nuklir yang pernah dihormati oleh negara Pakistan, dan kemudian dikenai sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas dugaan hubungannya dengan organisasi teroris, termasuk al-Qaeda.

Menurut laporan NDTV, Minggu (11/5/2025), selama puluhan tahun menjabat di Komisi Energi Atom Pakistan (PAEC), Mahmood memainkan peran penting dalam pengembangan infrastruktur nuklir Pakistan, berkontribusi pada pembangunan pabrik pengayaan uranium dan desain reaktor yang diperlukan untuk transisi Pakistan dari uranium ke kemampuan senjata berbasis plutonium. Fasilitas-fasilitas ini menjadi tulang punggung persenjataan nuklir Pakistan.

Namun, afiliasi pascapensiun dan kecenderungan ideologis Mahmood-lah yang paling banyak menimbulkan kekhawatiran di kalangan badan intelijen Barat.

Pada awal tahun 2000-an, Mahmood mendirikan Ummah Tameer-e-Nau (UTN), yang mengeklaim sebagai LSM yang beroperasi di Afghanistan yang dikuasai Taliban.

Kegiatan UTN meliputi pembangunan sekolah dan infrastruktur di Kandahar. Intelijen Amerika Serikat (AS) dan Pakistan kemudian menemukan bahwa organisasi tersebut berfungsi sebagai kedok untuk keterlibatan yang lebih dalam dengan jaringan teror.

Menurut PBB, Mahmood dan rekannya; Chaudhri Abdul Majeed, bertemu Osama bin Laden dan Ayman al-Zawahiri pada bulan Agustus 2001, beberapa minggu sebelum serangan 11 September 2001 di AS, yang dikenal sebagai serangan 9/11.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |