40 Sel Mossad Bergerak di Iran, Mengandalkan Kolaborator untuk Melemahkan Khamenei

7 hours ago 33

loading...

Mossad bergerak di Iran dan mengandalkan kolaborator. Foto/X/@PamphletsY

TEHERAN - Operasi intelijen yang telah direncanakan selama bertahun-tahun menjadi alasan Israel menargetkan posisi dan pemimpin militer utama di Iran bulan ini. Operasi itu sudah dilaksanakan sejak 1970, dan mencapai puncaknya pada 2025.

Serangan yang menghancurkan sebagian besar infrastruktur pertahanan utama Iran dan menewaskan komandan militer tersebut dikaitkan dengan dinas intelijen Israel yang diklaim telah menyusup ke sebagian besar aparat keamanan Iran.

Di dalam Iran, sejumlah orang dilaporkan telah ditangkap dan dituduh memata-matai Mossad, badan intelijen Israel, memberikan dukungan media untuk Israel atau mengganggu opini publik.

Hanya beberapa hari yang lalu, pemerintah Iran memerintahkan pejabat senior dan tim keamanan mereka untuk tidak menggunakan telepon pintar yang terhubung ke internet untuk menghindari peretasan komunikasi sensitif oleh Israel. Sementara itu, badan keamanan Iran diketahui telah meminta masyarakat untuk melaporkan setiap bangunan yang mereka sewa kepada perusahaan atau individu dalam beberapa tahun terakhir.

Tindakan keras Iran mengikuti apa yang telah dibingkai sebagai operasi intelijen Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menyebabkan serangan baru-baru ini terhadap negara tersebut, tetapi seberapa luas infiltrasi tersebut, dan sudah berapa lama itu berlangsung?

40 Sel Mossad Bergerak di Iran, Mengandalkan Kolaborator untuk Melemahkan Khamenei

1. Kerja Keras Mossad Bertahun-tahun

Tak lama setelah serangan Israel terhadap Iran, berita tentang operasi intelijen yang mendahului serangan "yang belum pernah terjadi sebelumnya" membanjiri media. Dalam wawancara yang diberikan oleh anggota senior komunitas intelijen Israel, rincian diberikan tentang bagaimana kecerdasan manusia dan AI digunakan bersamaan untuk melancarkan serangan, yang mereka klaim melumpuhkan sebagian besar pertahanan udara Iran.

Pada tanggal 17 Juni, beberapa hari setelah serangan, The Associated Press menerbitkan wawancara dengan 10 pejabat intelijen dan militer Israel yang mengetahui serangan tersebut.

"Serangan ini adalah puncak dari kerja keras Mossad selama bertahun-tahun untuk menargetkan program nuklir Iran," kata Sima Shine, mantan direktur penelitian Mossad, kepada AP.

Artikel itu juga merinci bagaimana agen Israel dapat menyelundupkan serangkaian pesawat nirawak dan sistem rudal ke Iran, yang kemudian digunakan untuk menyerang sejumlah target yang ditentukan oleh model AI Amerika Serikat yang bekerja pada data yang diberikan kepadanya oleh agen Israel di Iran, serta informasi yang diperoleh dari serangan sebelumnya.

Baca Juga: Ancaman Iran Bisa Jadi Kenyataan! Kedubes AS di Qatar Minta Warganya Berlindung

2. Operasi Terus Berlangsung

Tampaknya sedang berlangsung.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |