loading...
Dari sasana kumuh di Greenwich, London, Daniel Dubois menjelma menjadi salah satu prospek paling menarik di kancah tinju kelas berat dunia / Foto: Radio Times
Dari sasana kumuh di Greenwich, London, Daniel Dubois menjelma menjadi salah satu prospek paling menarik di kancah tinju kelas berat dunia. Lahir pada 6 September 1997, semangat bertinjunya berkobar sejak belia, dipicu oleh inspirasi dari sang ayah, Martin Dubois.
Didikan keras dalam keluarga kelas pekerja menempa etos kerja dan fondasi kuat bagi kariernya di atas ring. Inilah yang membuat petinju berjuluk Dynamite dengan cepat mencuri perhatian di level amatir, memamerkan kekuatan mentah, dan gaya bertarung agresif yang menjadi ciri khasnya.
Debut profesionalnya pada 2017 menandai awal dari perjalanan yang eksplosif. Di bawah bendera promotor ternama Frank Warren, Dynamite langsung membuktikan kualitasnya dengan serangkaian kemenangan KO yang mencengangkan.
Kecepatan dan kekuatan pukulan Dubois, yang luar biasa untuk ukuran kelas berat, membuatnya dijuluki Dynamite, dan dengan cepat menjadikannya penantang serius di divisinya. Namun, laju mulus Dubois terhenti pada November 2020 dalam pertarungan yang sangat dinanti melawan Joe Joyce.
Kekalahan TKO di ronde ke-10, akibat cedera mata serius, menjadi pil pahit yang harus ditelan. Namun, momen itu justru menguji ketahanan mental Dubois. Alih-alih terpuruk, ia memilih bangkit lebih kuat. Setelah masa pemulihan dan fokus ulang, Dubois kembali ke ring pada 2021, mengalahkan Bogdan Dinu dan perlahan membangun kembali momentumnya, menunjukkan tanda-tanda petarung yang dulu diprediksi akan merajai kelas berat.
Pada Agustus 2023 menjadi babak baru dalam karier Dubois. Ia naik ring menghadapi juara dunia kelas berat saat ini, Oleksandr Usyk. Pertarungan berjalan sengit dan diwarnai kontroversi di ronde kelima. Pukulan Dubois ke arah tubuh Usyk dianggap low blow oleh wasit, memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar dan analis yang banyak berpendapat pukulan itu sah.
Terlepas dari kontroversi, Usyk akhirnya dinyatakan menang TKO di ronde kesembilan. Meski kalah, Dubois meraih respek atas penampilannya dan membuktikan dirinya mampu bersaing di level elit.
Kini, babak baru yang lebih panas akan tersaji. Pada Juli 2025, tim Dubois dan Usyk resmi mengumumkan pertandingan ulang. Duel yang sangat dinanti ini menjadi kesempatan emas bagi Dubois untuk membalas kekalahannya dan membuktikan bahwa ia pantas menyandang gelar juara dunia. Pertandingan ulang ini diprediksi akan menjadi salah satu pertunjukan terbesar di kelas berat dan berpotensi mengubah drastis arah karier Dubois.
Pundi-Pundi Kekayaan Daniel Dubois
Menjelang laga ulang krusial tersebut, kekayaan bersih Daniel Dubois diperkirakan berada di antara USD5 juta (Rp82 miliar) hingga USD8 juta (Rp132 miliar). Angka ini terus bertambah seiring dengan popularitas dan bayaran pertandingannya yang semakin tinggi.
Kekayaan yang didapat Dubois berasal dari hasil pertarungan, endorsement, dan investasi di sektor properti dan bisnis. Tak ayal, dengan penghasilan fantastis ini Dubois kerap terlihat menikmati gaya hidup yang mewah dengan mengendarai mobil super mewah sebagai simbol kemewahan dan prestise.
(yov)
