Rocky Gerung Usulkan 2 Audit untuk Polri, Apa Itu?

2 weeks ago 44

loading...

Akademisi Rocky Gerung mengusulkan 2 audit untuk Polri. Kepolisian layak diaudit dengan argumen bukan dengan sentimen. Foto: Dok Sindonews

JAKARTA - Akademisi Rocky Gerung mengusulkan 2 audit untuk Polri dalam dialog bertema Penyampaian Pendapat di Muka Umum Hak dan Kewajiban, Tindakan Anarkistis Menjadi Tanggung Jawab Hukum di STIK Polri, Jakarta, Senin (29/9/2025). Apa 2 audit itu?

“Audit yang pertama, sudahkan kepolisian menyempurnakan reformasi dengan mentransevaluasi nilai-nilai di dalam diri sendiri?” ujar Rocky dalam dialog yang disiarkan Polri TV.

Baca juga: Rocky Gerung: Suara Rakyat Adalah Suara Angket

Audit kedua, dalam keadaan global politik yang mengalami turbulensi, kepolisian harus mampu menghasilkan pemikiran akademis bukan pendekatan komando. “Nilai-nilai militeristik di era Orde Baru pergi dan era sekarang civilian value. Dunia telah mengakui suara netizen mampu membatalkan suara parlemen, terbukti adanya nilai baru, Nepalisme,” ungkapnya.

Rocky menuturkan kepolisian layak diaudit dengan argumen bukan dengan sentimen. Apalagi audit eksternal dari masyarakat sipil lebih bermutu dari audit internal. “Karena itu, nilai-nilai sipil perlu dikembalikan,” ucapnya.

Dia juga menyinggung sebutan Parcok pada dialog yang dihadiri para pejabat Mabes Polri. “Apa sebetulnya kemarahan publik pada parcok hari ini, bahkan marah kepada oknum itu,” ujarnya.

Menurut Rocky, sejak awal tidak ada reformasi kepolisian, yang terjadi hanya pemisahan antara TNI dan Polri. “Coba kita lihat bagaimana proses yang kita sebut proses reformasi kepolisian, tidak pernah terjadi reformasi. Yang terjadi pemisahan antara tentara dan polisi pada saat itu. Yang terjadi pemisahan kelembagaan, bukan evaluasi terhadap kondisi,” katanya.

(jon)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |