Program MBG Perlu Sinergi Pemerintah Pusat, Daerah, dan Masyarakat

13 hours ago 22

loading...

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digelar di Aula Kantor Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (1/5/2025). FOTO/IST

LOMBOK TIMUR - Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digelar di Aula Kantor Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (1/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.

Dengan mengangkat tema 'Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia', acara ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari kalangan masyarakat setempat. Hadir pula sejumlah tokoh penting seperti Anggota Komisi IX DPR Muazzim Akbar, Sesdep Prokerma Lalu Muhammad Iwan, Camat Sikunir Saharudin, dan Anggota DPRD Lombok Sahabudin.

Sosialisasi program MBG bertujuan guna memperluas pemahaman masyarakat tentang MBG.Masyarakat Lombok Timur menunjukkan antusiasme tinggi untuk segera menikmati manfaat MBG, terutama bagi balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil dan menyusui.

Muazzim Akbar menyampaikan pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran besar untuk memastikan program MBG berjalan optimal. Ia juga mendorong warga untuk segera mendaftar sebagai mitra Sentra Pangan Program Gizi (SPPG), yang dapat menyerap hingga 50 tenaga kerja dan menyediakan hingga 3.000 porsi makanan bergizi setiap hari.

Muazzim mendorong pemerintah desa dapat mengalokasikan hingga 20% dana desa untuk mendukung program MBG.

“Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program MBG diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menyiapkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan," katanya.

Camat Sikunir, Saharudin, mengapresiasi kehadiran tim Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, sosialisasi ini sangat penting untuk menghapus kesimpangsiuran informasi yang selama ini beredar di masyarakat. "Kini warga mendapatkan pemahaman yang jelas dan transparan tentang manfaat dan pelaksanaan MBG," katanya.

Sementara itu, Sesdep Prokerma Lalu Muhammad Iwan menjelaskan, saat ini telah beroperasi 30 SPPG di NTB dan jumlah tersebut akan bertambah menjadi 35 pada 5 Mei 2025. Ia menekankan selain meningkatkan gizi, MBG juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM dan kerja sama dengan petani, peternak, serta nelayan setempat.

"Setiap harinya, ribuan porsi makanan disiapkan di dapur-dapur yang dikelola oleh tenaga kerja dari masyarakat sekitar, menjadikan MBG sebagai lokomotif ekonomi kerakyatan," tuturnya.

Program MBG mendapat sambutan positif dari masyarakat Lombok Timur, khususnya bagi balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, serta ibu hamil dan menyusui. Program ini diharapkan menjadi pondasi kuat dalam mencetak generasi unggul menuju visi Indonesia Emas 2045.

(abd)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |