Pasok PLTU Adipala, PLN EPI Perkuat Ekosistem Biomassa di Cilacap

6 hours ago 17

loading...

Petani tengah merawat bibit tanaman energi di fasilitas pembibitan di Desa Keleng, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Rabu (7/5/2025). FOTO/M Faizal

CILACAP - PT PLN Energi Primer ( PLN EPI ) terus memperkuat ekosistem biomassa di tiga kecamatan di Kabupaten Cilacap, yakni Kawunganten, Jeruklegi, dan Kesugihan, untuk memastikan keandalan pasokan biomassa bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala di masa mendatang.

Pengembangan ekosistem biomassa di 3 kecamatan tersebut telah dilakukan PLN EPI berkolaborasi dengan IPB sejak tahun 2023. Dari kerja sama tersebut, luas lahan tanaman energi di 3 kecamatan itu saat ini telah mencapai 106 hektare (ha). Dari luasan tersebut, terdapat kurang lebih 216.000 tanaman energi yang terdiri dari Kaliandra dan Gamal yang sebagian telah siap dipanen dan diolah menjadi biomassa.

Baca Juga: Waspada Perlambatan, S&P Global Ratings Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,6% di 2025

"Rencananya luas lahan tanaman energi tersebut akan ditambah sekitar 90 ha lagi," ungkap Officer Pengembangan Bisnis Biomassa PLN EPI Khalda Az Zahra, di sela kunjungan media ke fasilitas pembibitan tanaman energi di Desa Keleng, Cilacap, Rabu (7/5/2025).

Menurut Khalda, pengembangan itu dilakukan untuk memastikan keandalan pasokan biomassa untuk program co-firing di PLTU Adipala, Cilacap. PLTU tersebut saat ini menggunakan campuran biomassa 3-5% untuk mengurangi penggunaan batu bara. Saat ini, sebagian pasokan biomassa ke PLTU Adipala berupa limbah serbuk kayu yang diperoleh dari industri sekitar.

"Pasokannya dikhawatirkan tidak sustain, karena itu kita create suplai biomassa dengan penanaman tanaman energi oleh masyarakat secara mandiri," terangnya. Dengan bertambahnya luas lahan tanaman energi, diharapkan 3 kecamatan tersebut bisa memasok 1.000-2.000 ton biomassa per bulan.

Baca Juga: PLN EPI Terapkan Digitalisasi Biomassa Perkuat Rantai Pasok

Pengembangan ekosistem biomassa tersebut juga diharapkan mendongkrak perekonomian rakyat di 3 kecamatan tersebut. Dengan metode penanaman secara tumpang sari, petani juga dapat menghasilkan panen tanaman pangan. Tak hanya itu, daun tanaman energi yang dikembangkan juga menjadi sumber pakan bagi ternak warga.

Khusus untuk produksi biomassa, setiap kali panen, tanaman energi mampu menghasilkan 6-10 kg biomassa yang akan ditampung oleh BUMdes setempat. Dari penjualan biomassa tersebut, petani akan memperoleh sumber pendapatan yang berkelanjutan.

Di luar itu, fasilitas produksi biomassa yang dikelola BUMdes pun mampu menyerap tenaga kerja setempat. Salah satunya adalah BUMdes Semar Keleng yang memiliki fasilitas produksi biomassa kepingan kayu di Desa Keleng, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. Menurut Kepala Desa Keleng Arsidi, fasilitas produksi berkapasitas 4 ton per hari itu saat ini telah mampu mempekerjakan sebanyak 20 pekerja.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan PLN EPI kepada BUMdes Semar Keleng ini. Harapan kami panen bisa berkelanjutan supaya kami bisa memasok biomassa untuk PLN," ujar Arsidi.

(fjo)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |