Lebih Tepat Mana, Jarak Tempuh atau Durasi Pemakaian Mobil untuk Ganti Oli?

3 hours ago 17

loading...

Ganti Oli kendaraan. FOTO/ DOK SindoNews

JAKARTA - Setelah digunakan mobilitas saat libur panjang, sebaiknya mengecek kondisi mobil di bengkel. Langkah ini dilakukan mengingat saat arus mudik dan balik, banyak kendala di jalan yang dapat membuat mobil rusak.

BACA JUGA - Panduan Mudah Ganti Oli Gardan Mobil Sendiri

Seperti menabrak lubang jalan yang dalam sehingga berpotensi merusak komponen kaki-kaki mobil seperti shock absorber.

Selain itu yang tidak kalah penting, mesin mobil bekerja keras di tengah kemacetan jalan yang melelahkan. Belum lagi kalau harus berhadapan dengan macet panjang. Di sini terlihat bahwa oli mesin memiliki peran besar dalam menjaga komponen mesin sampai bagian yang tersembunyi sekalipun.

Seiring bertambahnya jam kerja mesin, senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah serta kemampuannya dalam melumasi dan melindungi komponen mesin yang saling bergesekan akan ikut menurun. Khususnya kalau mobil sering menghadapi kondisi berat seperti macet. Parkir di rumah sekalipun, tidak berarti aman karena akan terjadi oksidasi di dalam mesin mobil yang membuat formula oli rusak dan memicu karat.

Masalahnya, turunnya kemampuan oli akan membuat gesekan antar komponen mesin makin meningkat dan meninggalkan banyak residu. Selain membuat komponen mesin menjadi cepat rusak, jika dibiarkan kotoran akan menumpuk di dalam saluran oli mesin, bahkan menyumbatnya jika sudah terlalu banyak.

Residu berlebihan turut mempengaruhi kerja pompa dan filter oli mesin, di mana kalau sudah parah dapat mengakibatkan keduanya tersumbat. Karena itu, wajib mengganti filter oli secara rutin waktu ganti oli mesin yang sebaiknya dilakukan ketika servis berkala.

Fungsi oli lainnya juga akan menurun, seperti kemampuan melepaskan panas mesin sehingga kerja radiator makin berat. Padahal, suhu kerja yang terlalu tinggi akan membuat mesin kesulitan beroperasi dengan baik. Selain mengurangi tenaga yang dihasilkan, mobil juga akan menjadi lebih boros BBM.

Mobil yang tidak dipakai dalam jangka waktu lama tetap harus ganti oli mesin secara berkala. Seiring waktu, senyawa kimia oli mesin akan mengalami perubahan akibat proses oksidasi secara alami. Kandungan air sebagai hasil dari oksidasi akan meningkat pada oli mesin hingga mencapai tingkat yang berbahaya jika didiamkan.

Begitu mesin dinyalakan dan oli bekerja, kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya dalam melumasi dan melindungi komponen mesin. Akhirnya, mesin mobil rusak akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |