Kemewahan Istana Mataram Baru di Plered yang Dilengkapi Gerbang Tiga Lapis Megah

4 hours ago 17

loading...

Kerajaan Mataram memindahkan pusat pemerintahannya ke Plered. Pemindahan pusat pemerintahan termasuk istana itu dilakukan saat Sultan Amangkurat I naik takhta menggantikan sang ayah Sultan Agung. Foto: Ist

KERAJAANMataram memindahkan pusat pemerintahannya ke Plered. Pemindahan pusat pemerintahan termasuk istana itu dilakukan saat Sultan Amangkurat I naik takhta menggantikan sang ayah Sultan Agung.

Perpindahan pusat kota pemerintahan ini juga diakibatkan adanya pemberontakan dan huru-hara ketika Sultan Mataram bertakhta.

Baca juga: Misteri Kematian Panembahan Hanyakrawati, Pewaris Tahta Kerajaan Mataram

Pembangunan Keraton Plered cukup menguras tenaga dari pekerja. Bahkan, Sultan Amangkurat I sampai harus mengerahkan 300 ribu pekerja untuk membangun istana yang mewah dan megah. Di dalamnya ada bendungan buatan kian mempercantik kota.

Sejumlah sumber dari para sejarawan menyebut Keraton Plered dilapisi tiga pintu gerbang utama. Sementara kondisi Plered di masa Sultan Amangkurat I secara detail bahwa dalam perjalanan menuju Plered sekitar 18-19 mil dari kota pelabuhan Semarang terletak pintu gerbang pertama yang disebut Selimbi.

Sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II" tulisan Peri Mardiyono, mengisahkan di pintu gerbang itu berdiri tegak sebuah benteng yang dihuni 1.500-1.600 orang. Benteng-benteng ini dijaga para prajurit keraton.

Siapa saja yang lewat gerbang dicatat oleh juru tulis. Setelah gerbang utama Selimbi ini ada juga gerbang kedua yang disebut pintu gerbang Tadi. Kemudian disusul pintu gerbang ketiga yang disebut Kaliajir. Pintu gerbang ketiga ini lebih dekat dengan pusat Keraton.

Sekitar 1,5 mil dari pintu gerbang Selimbi, tampaklah alam Mataram yang subur, sawahnya sangat luas, hingga batasnya pun tidak tampak oleh pandangan mata. Desa-desa di Mataram juga sangat subur dan bisa ditemukan di sepanjang jalan. Di antara sawah-sawah yang membentang subur itu terdapat area perbukitan yang ditanami pepohonan dan aneka macam buah-buahan.

Pintu gerbang Selimbi merupakan pintu masuk wilayah negara agung Mataram. Jalan antara gerbang Selimbi dan gerbang Tadi berjarak sekitar 7 mil. Setelah gerbang kedua akan diperlihatkan pegunungan yang mengitari pusat Kerajaan Plered.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Rijklof van Goens melukiskan desa-desa di antara kedua pintu gerbang tersebut sangat padat penduduk. Setiap desa dihuni sekitar 100-150 orang, bahkan ada yang mencapai 1.500 orang.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |