Jenderal Pakistan: Respons Kami Cepat dan Brutal Jika India Langgar Gencatan Senjata!

5 hours ago 16

loading...

Seorang jenderal Pakistan memperingatkan India akan mendapat respons cepat dan brutal jika melanggar gencatan senjata. Foto/IISS

ISLAMABAD - Direktur Jenderal Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR) Militer Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry memperingatkan bahwa setiap pelanggaran gencatan senjata oleh India akan ditanggapi dengan "respons cepat, pasti, dan brutal".

Dia juga memperingatkan bahwa eskalasi serius dapat mengakibatkan kehancuran bersama.

Konfrontasi militer antara India dan Pakistan pecah ketika New Delhi menyalahkan Islamabad atas serangan teror di Pahalgam yang menewaskan 26 turis Hindu pada 22 April lalu.

Pada malam 6-7 Mei, New Delhi melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Pakistan, yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil. Kedua belah pihak kemudian saling tembak rudal, yang berlangsung selama kurang dari seminggu. Butuh intervensi Amerika Serikat (AS) agar kedua belah pihak akhirnya meletakkan senjata mereka.

Baca Juga: Pakistan Hancurkan Arogansi India, Tembak Jatuh Jet Tempur Ke-6 New Delhi

Pada 10 Mei, ketika ketegangan antara kedua negara memuncak, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa gencatan senjata telah dicapai antara India dan Pakistan. Menurut pemerintah Pakistan, 40 warga sipil—termasuk tujuh wanita dan 15 anak-anak—tewas dalam agresi India, dan 121 lainnya mengalami luka-luka.

Berbicara kepada Sky News, Jenderal Chaudhry memperingatkan bahwa dengan mendukung perang, India tengah menciptakan "resep untuk saling menghancurkan", seraya menambahkan bahwa dunia kini menyadari besarnya ancaman perang nuklir.

"Setiap pemain waras seperti AS memahami absurditas ini dan apa yang coba dilakukan India di sini," katanya, yang dilansir Jumat (16/5/2025).

Berbicara tentang tindakan India di Kashmir, dia menuduh negara itu mencoba "menginternalisasi masalah dan melecehkan" orang-orang Kashmir dengan kehadiran pasukan dalam jumlah besar.

"Ini adalah masalah yang harus diselesaikan oleh rakyat Kashmir sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," katanya.

Dia melanjutkan: “Siapa pun yang mencoba melanggar wilayah, integritas, dan kedaulatan kami, respons kami akan brutal.”

Dia memperingatkan bahwa eskalasi serius antara India dan Pakistan akan menghancurkan kedua belah pihak berdasarkan konsep saling menghancurkan—sebuah doktrin strategi militer dan kebijakan keamanan nasional yang menyatakan bahwa penggunaan senjata nuklir skala penuh oleh penyerang terhadap pembela bersenjata nuklir dengan kemampuan serangan kedua akan mengakibatkan pemusnahan total baik penyerang maupun pembela.

Dalam konferensi pers yang diadakan minggu lalu setelah gencatan senjata ditengahi AS, Jenderal Chaudhry telah memperingatkan bahwa konflik antara Islamabad dan New Delhi “dapat membahayakan lebih dari 1,6 miliar orang.”

“Pada kenyataannya, tidak ada ruang untuk perang antara India dan Pakistan,” imbuh dia.

(mas)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |