Jenderal India Tak Setuju Perang Habis-habisan Melawan Pakistan: Ini Bukan Film Bollywood!

2 hours ago 18

loading...

Mantan kepala Angkatan Darat India Jenderal Manoj Naravane tak setuju dengan perang habis-habisan melawan Pakistan. Menurutnya, perang bukanlah hal romantis dan bukan pula film Bollywood. Foto/NDTV

NEW DELHI - Mantan kepala Angkatan Darat India Jenderal Manoj Naravane tidak setuju dengan perang habis-habisan melawan Pakistan. Dia mengatakan perang bukanlah hal romantis dan bukan pula film Bollywood.

Kendati demikian, jika diperintahkan, jenderal tersebut akan berperang. Hanya saja, diplomasi akan menjadi pilihan pertamanya.

Dia mengatakan ada trauma di antara orang-orang yang tinggal di daerah perbatasan, termasuk anak-anak yang telah melihat penembakan dan harus lari ke tempat perlindungan di malam hari.

Baca Juga: PM India: Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata

"Bagi mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai, trauma itu akan terbawa turun-temurun. Ada juga yang disebut PTSD (Gangguan Stres Pascatrauma). Orang-orang yang telah melihat kejadian mengerikan terbangun dengan keringat bahkan setelah 20 tahun dan membutuhkan perawatan psikiatris," katanya, seperti dikutip NDTV, Selasa (13/5/2025).

Jenderal Naravane menyampaikan hal itu dalam sebuah program yang diselenggarakan oleh Institute of Cost Accountants of India di Pune.

"Perang bukanlah hal yang romantis. Ini bukan film Bollywood. Ini adalah urusan yang sangat serius. Perang atau kekerasan seharusnya menjadi hal terakhir yang harus kita lakukan, itulah sebabnya Perdana Menteri kita mengatakan ini bukan era perang. Meskipun perang akan dipaksakan kepada kita oleh orang-orang yang tidak bijaksana, kita tidak boleh bersorak untuk itu," katanya.

"Tetap saja, orang-orang bertanya mengapa kita tidak berperang habis-habisan. Sebagai seorang militer, jika diperintahkan, saya akan berperang, tetapi itu bukan pilihan pertama saya," imbuh dia.

Jenderal Naravane mengatakan pilihan pertamanya adalah diplomasi, menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan tidak sampai pada tahap konflik bersenjata.

"Kita semua adalah pemangku kepentingan yang setara dalam keamanan nasional. Kita harus mencoba menyelesaikan perbedaan tidak hanya antarnegara, tetapi juga di antara kita sendiri, baik dalam keluarga atau antarnegara bagian, wilayah, dan masyarakat. Kekerasan bukanlah jawabannya," katanya.

India meluncurkan Operasi Sindoor pada 7 Mei untuk menghancurkan tujuh infrastruktur teror di Pakistan dan dua wilayah Kashmir yang dikendalikan Pakistan sebagai balasan atas serangan teror yang menewaskan 26 turis Hindu di Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang dikendalikan India.

India dan Pakistan pada hari Sabtu mengumumkan kesepakatan gencatan senjata dengan menghentikan semua penembakan dan aksi militer di darat, udara, dan laut.

(mas)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |