Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates, Siti Fadilah: Partisipan dengan Kelinci Percobaan Sama Aja

3 hours ago 14

loading...

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari heran Indonesia dipilih sebagai salah satu lokasi uji klinis fase tiga vaksin Tuberkulosis (TBC) yang tengah dikembangkan Bill Gates. Foto/SindoNews TV

JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari heran Indonesia dipilih sebagai salah satu lokasi uji klinis fase tiga vaksin Tuberkulosis (TBC) yang tengah dikembangkan Bill Gates melalui Gates Foundation. Dia mengungkapkan bahwa masyarakat kaget dengan uji coba vaksin M72 yang dikembangkan pendiri Microsoft tersebut.

“Itu sesuatu yang mengagetkan masyarakat semua ya, karena tiba-tiba presiden kita menerima tamu yang namanya Bill Gates, dan tadinya Bill Gates itu datang dengan rencana untuk membantu Makan Bergizi Gratis MBG,” kata Siti Fadilah dalam program One on One SindoNews, Jumat (16/5/2025).

Siti Fadilah pun mengaku sempat bertanya-tanya apa yang mau dibantu Bill Gates untuk program MBG tersebut. “Tapi tiba-tiba pada waktu di Istana, Pak Prabowo tiba-tiba menyebutkan bahwa Bill Gates akan buat vaksin untuk seluruh dunia dan salah satu uji cobanya, sebagian uji cobanya di Indonesia, itu yang membuat masyarakat syok,” ungkapnya.

Baca juga: Bill Gates Bakal Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

Dia mengungkapkan masyarakat Indonesia sudah mengenal sosok Bill Gates. “Tentang vaksin Covid-19, mereka (masyarakat, red) trauma karena banyak kejadian side effect (efek samping, red) dari vaksin-vaksin Covid-19 tapi tidak bisa dicatat di KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi, red), jadi masyarakat merasa itu tidak adil,” tuturnya.

Dia menuturkan, meski pemerintah mengklaim sukses menangani pandemi Covid-19, namun di masyarakat belum tentu menganggap sukses. Kemudian, Siti Fadillah bicara mengenai uji coba dan istilah kelinci percobaan.

Baca juga: Celana Ukuran 33 Lebih Cepat Menghadap Allah, Mantan Menkes Siti Fadilah: Janganlah Perutmu Besar!

‘Uji coba uji klinik itu sama aja, partisipan sama kelinci percobaan ya sama saja, itu hanya istilah,” katanya.

Karena namanya uji coba, maka risikonya belum bisa diketahui. “Tapi kita belum tahu apakah ada risikonya atau tidak, namanya juga uji coba, bisa risiko jelek, bisa bagus,” imbuhnya.

“Cuma alasannya kenapa sih yang mau bikin vaksin Bill Gates dan untuk kepentingan beliau untuk jualan vaksin di seluruh dunia, kenapa harus pakai manusia Indonesia yang dijadikan sebagian dari uji coba. Semuanya dari Afrika, yang bukan Afrika cuma kita (Indonesia, red) doang di fase 3 ini,” pungkasnya.

(rca)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |