Hardiknas 2025, Ribuan Siswa dan Guru Tanam Sayuran di Sekolah

10 hours ago 18

loading...

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, EWINDO menggelar urban farming bersama 1.000 siswa dan 100 guru di UPTD SMPN 12 Tangerang Selatan, Jumat (2/5/2025). Foto: Ist

TANGERANG SELATAN - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, PT East West Seed Indonesia (EWINDO), yang dikenal sebagai produsen benih sayuran “Cap Panah Merah” menggelar urban farming bersama 1.000 siswa dan 100 guru di UPTD SMPN 12 Tangerang Selatan, Jumat (2/5/2025). Mereka menanam berbagai jenis sayuran di lahan pekarangan sekolah.

Kegiatan ini bertujuan mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya konsumsi sayuran untuk kesehatan, menghijaukan lingkungan, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pertanian dalam mendukung kehidupan yang berkelanjutan.

Dengan tema "Berkebun di Sekolah, Menciptakan Generasi Peduli Pangan dan Lingkungan", siswa diajak langsung bercocok tanam dengan menggunakan benih sayuran unggul berkualitas seperti Bayam Maestro F1, Kangkung Bangkok F1, Pakchoy Nauli F1, dan Bayam Merah Mira.

Sayuran daun ini adalah tanaman yang relatif mudah dan sederhana untuk dapat dibudidayakan. “Kegiatan ini bagian dari komitmen perusahaan untuk secara berkelanjutan mendorong konsumsi sayuran sejak dini. Memasuki usia kami yang ke-35 tahun, kami semakin optimistis dengan kolaborasi multi pihak konsumsi sayuran di Indonesia akan terus meningkat dan mendorong terciptanya generasi mendatang yang kuat dan sehat,” ujar Senior GM HR & Corporate Secretary EWINDO Faisal Reza.

Sepanjang tahun 2024 lalu, EWINDO telah melakukan edukasi mengenai pentingnya bercocok tanam dan konsumsi sayuran yang menjangkau 30 sekolah dan 3.296 siswa.

Kegiatan ini juga menjangkau siswa berkebutuhan khusus di antaranya bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) D YBMU Baleendah Bandung, Jawa Barat yang dilakukan secara berkelanjutan.

Inisiatif tersebut saat ini telah mendorong sekolah-sekolah lain di sekitarnya untuk juga melakukan kegiatan bercocok tanam, yang pada akhirnya diharapkan bisa meningkatkan konsumsi sayuran.

Diketahui, Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan rendahnya tingkat konsumsi sayuran. Rata-rata konsumsi sayuran masyarakat Indonesia berkisar 151,8 gram/orang per hari, masih jauh di bawah angka yang direkomendasikan WHO yaitu 250 gram/orang per hari.

“Kami percaya membiasakan anak-anak menanam dan merawat sayuran sejak dini akan menumbuhkan rasa cinta terhadap makanan sehat dan lingkungan. Mereka tidak hanya belajar tentang gizi, tapi juga nilai-nilai tanggung jawab, kesabaran, dan pentingnya menjaga alam. Saya sangat mendukung kegiatan urban farming di sekolah karena tidak hanya memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan nilai edukatif bagi siswa. Urban farming melatih siswa untuk peduli lingkungan, membantu mendorong ketahanan pangan, serta membangun karakter tanggung jawab dan kerja sama,” ujar Kepala UPTD SMPN 12 Tangsel Mulmiswariyanti.

Urban farming di lingkungan sekolah menjadi langkah nyata untuk menciptakan ruang hijau yang produktif. Selain memperindah lingkungan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukatif yang menyenangkan.

Anak-anak diajak mengenal jenis-jenis sayuran, teknik budidaya yang ramah lingkungan, hingga manfaat konsumsi hasil panen mereka sendiri.

“Bisa menularkan bercocok tanam ke teman serta adik kelas. Saya juga senang menanam sayur, kalau panen bisa diolah dan dikonsumsi. Kegiatan ini membuat saya ingin mengeksplor lagi metode penanaman lain untuk sayuran supaya menjaga lingkungan tetap hijau dan tanah tetap sehat. Nanti kalau sudah masuk SMA, saya juga ingin meneruskan sekolah di SMA yang ada kegiatan berkebunnya," kata Isna, siswa SMPN 12 Tangsel.

(jon)

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |