Ancaman Rob dan Penurunan Tanah, LPBI NU Jakarta Dorong Kolaborasi Pentahelix

4 hours ago 30

loading...

Jakarta menghadapi tantangan lingkungan yang semakin serius, terutama di wilayah pesisir. Banjir rob kini bukan lagi fenomena musiman, tetapi terjadi semakin rutin dan meluas. Foto: Dok Sindonews

JAKARTA - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) DKI Jakarta menggelar diskusi publik bertajuk “Ancaman Air Tanah, Rob, dan Masa Depan Jakarta: Tanggung Jawab Siapa? #Membaca Akar Masalah, Menentukan Arah Solusi” di Aula PWNU DKI Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Kegiatan ini menghadirkan para ahli kebencanaan, lingkungan, akademisi, dan perwakilan lembaga pemerintah untuk membahas secara mendalam krisis banjir rob dan penurunan muka tanah di Jakarta.

Baca juga: 1.569 Warga Muaragembong Bekasi Terendam Banjir Rob

Ketua LPBI NU DKI Jakarta Laode Kamaluddin mengatakan, Jakarta menghadapi tantangan lingkungan yang semakin serius, terutama di wilayah pesisir. “Banjir rob kini bukan lagi fenomena musiman, tetapi terjadi semakin rutin dan meluas. Kerusakan infrastruktur, terganggunya aktivitas ekonomi, dan menurunnya kualitas hidup masyarakat pesisir adalah dampak nyata yang kita saksikan hari ini,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).

Penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah, beban bangunan, dan minimnya sistem air bersih menjadi faktor yang mempercepat kerentanan kota. “Beberapa wilayah di Jakarta mengalami penurunan tanah lebih dari 10 cm per tahun. Jika tidak ditangani serius, sebagian area berpotensi tenggelam permanen,” katanya.

Peneliti BRIN Joko Widodo menjelaskan penurunan muka tanah tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di wilayah pesisir lain seperti Pantura, Demak, Tangerang, dan Bekasi. Beberapa titik di Jakarta Utara dan Jakarta Barat menjadi kawasan dengan tingkat penurunan tanah paling signifikan yang turut meningkatkan ancaman banjir rob setiap tahun.

Dia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dan upaya mitigasi terpadu. Synthetic Aperture Radar (SAR) digunakan BRIN untuk memantau dinamika pergerakan tanah secara akurat, sementara solusi ekologis dan regulatif perlu segera diterapkan.

Read Entire Article
Budaya | Peduli Lingkungan| | |